Mitos atau Fakta Jika Menahan Buang Angin Itu sehat

bayu
0
Menahan buang angin itu sehat
Ilustrasi Menahan buang angin : Photo by Pixabay

Seringkali orang merasa tidak nyaman atau takut untuk mengeluarkan gas di hadapan orang lain. Namun, apakah memang benar menahan buang angin itu sehat seperti yang diyakini oleh beberapa orang?

Mitos yang ada di masyarakat 

Mitos yang beredar di masyarakat menyatakan bahwa menahan buang angin dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kembung, asam lambung, dan bahkan wasir. Akan tetapi, pada kenyataannya, menahan buang angin secara terus-menerus dapat merusak kesehatan tubuh kita.Berikut beberapa dampak ketika menahan buang angin:

Kembung dan Buncit

Jika gas dalam perut terus dipendam dan tidak keluar, tekanan pada perut akan meningkat dan menyebabkan perut terasa kembung. Penumpukan gas juga bisa menyebabkan perut menjadi buncit, sakit perut, serta menimbulkan masalah pencernaan seperti sembelit dan diare.

Refluks Asam Lambung dan Wasir

Menahan buang angin secara terus-menerus bisa memicu refluks asam lambung dan semakin memperparah gejala asam lambung yang Anda alami. Wasir juga bisa terjadi ketika kita menahan buang angin karena vena di sekitar anus membengkak dan menimbulkan rasa sakit.

Rekomendasi Ahli Kesehatan

para ahli kesehatan merekomendasikan kita untuk rutin mengeluarkan gas perut, terutama jika kita merasa kembung atau tidak nyaman karena asupan makanan atau minuman tertentu. Namun, perlu diingat bahwa setiap kondisi tubuh pada setiap orang dapat memiliki efek yang berbeda. Oleh karena itu, kita harus selalu memahami tubuh kita sendiri dan melakukan tindakan yang tepat sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Penumpukan gas dalam perut dan menahan buang angin bukan hanya memicu gejala fisik, tetapi juga memengaruhi kesehatan mental seseorang. Faktanya, menahan buang angin dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan menyebabkan stres fisik dan mental.

Seiring dengan pentingnya menjaga kesehatan usus dan pencernaan, banyak ahli kesehatan  juga menganjurkan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi untuk mencegah terjadinya penumpukan gas dalam perut. Konsumsilah makanan yang kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan sereal untuk membantu sistem pencernaan berjalan dengan baik.

Di sisi lain, mengonsumsi makanan yang sulit dicerna seperti makanan berlemak dan berprotein tinggi seperti daging merah, bisa memicu terjadinya penumpukan gas dalam perut. Beberapa jenis makanan seperti kacang-kacangan, kubis, brokoli, dan buncis juga dapat menyebabkan kembung dan produksi gas yang berlebihan dalam perut.

Namun, ada beberapa cara lain untuk mengurangi penumpukan gas dalam perut selain dengan mengonsumsi makanan yang tepat. Olahraga seperti jogging, berjalan kaki atau melakukan yoga, dapat membantu sistem pencernaan berjalan dengan baik dan mempromosikan gerakan usus. Selain itu, minum cukup air putih dapat membantu sistem pencernaan mencerna makanan dan mengurangi penumpukan gas dalam perut.

Secara umum, menahan buang angin tidak dianjurkan bagi kesehatan. Jangan merasa malu atau tidak sopan ketika harus mengeluarkan gas perut di depan orang lain. Ingatlah bahwa menahan buang angin dapat berdampak negatif pada kesehatan Anda, dan jangan takut untuk melakukan tindakan yang tepat sesuai kebutuhan tubuh Anda.

Terakhir, penting untuk diingat bahwa jika Anda mengalami kondisi kesehatan tertentu seperti intoleransi laktosa atau irritable bowel syndrome (IBS), Anda mungkin lebih rentan terhadap produksi gas dalam perut. Konsultasilah dengan dokter atau spesialis gizi yang berkualitas untuk mendapatkan saran dan rekomendasi yang tepat mengenai diet dan perawatan kesehatan yang Anda perlukan.


Jadi, Jangan merasa canggung atau malu untuk mengeluarkan gas perut karena yang penting adalah menjaga kesehatan Anda dan merasa nyaman dengan tubuh Anda. Ingatlah untuk mencari tempat yang tenang dan tidak ramai untuk mengeluarkan gas dan melakukan buang air kecil. Dengan begitu, kita dapat menghindari situasi yang memalukan dan tetap menjaga kesehatan kita. Semoga informasi ini membantu Anda memahami mitos dan fakta tentang menahan buang angin.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)