Shigella,Penyakit Serius yang Menyerang Tentara Israel ketika invasi ke Gaza

bayu
0

Dalam serangan darat di Jalur Gaza, sejumlah tentara Israel menderita penyakit perut serius yang disebut Shigella. Berikut ini akan dijelaskan lebih detail mengenai penyakit tersebut, bagaimana penyebarannya, dan apa yang harus dilakukan jika seseorang terkena Shigella.

Apa itu Shigella? 

Baru-baru ini, serangan darat Jalur Gaza oleh tentara Israel menarik perhatian dunia internasional. Namun, selain korban jiwa, tirai lain terungkap dan mengejutkan banyak orang. Sejumlah tentara yang terlibat dalam operasi tersebut mulai mengalami gejala sakit perut dan diare yang parah. Setelah pemeriksaan lanjutan, ternyata mereka terkena penyakit perut serius yang disebut Shigella.


Banyak orang mungkin belum begitu familar dengan Shigella. Pendapat umumnya adalah bahwa Shigella hanya terjadi pada negara-negara berkembang dengan kurangnya fasilitas sanitasi dan higienitas. Padahal kenyataannya tidak demikian, Shigella dapat menyebar ke seluruh dunia dan bisa terjadi di mana saja. Bahkan di negara maju yang memiliki fasilitas kesehatan yang canggih seperti Israel.

Shigella adalah bakteri yang bisa menular melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Bakteri ini juga bisa menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Terutama dalam situasi seperti konflik, di mana kondisi sanitasi mungkin tidak optimal, sangat sulit untuk menghindari penyebaran penyakit ini.

Gejala Shigella termasuk diare yang parah, sakit perut, demam, dan mual, yang sering muncul 1-2 hari setelah terpapar bakteri Shigella. Selain itu, gejala ini dapat berlangsung selama beberapa hari dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Pencegahan dan Pengobatan: Cara terbaik untuk mencegah Shigella adalah dengan memperhatikan sanitasi dan higienitas selama berada di wilayah dengan risiko tinggi terkena penyakit ini, seperti di wilayah konflik seperti di Jalur Gaza. Pastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi telah dimasak atau disajikan dengan benar, dan hindari menggunakan peralatan makan atau minum yang tidak steril. Ada beberapa jenis vaksin yang tersedia untuk membantu melindungi dari bakteri Shigella, namun vaksin tersebut tidak tersedia di seluruh negara.

Pengobatan untuk Shigella melibatkan penggunaan antibiotik yang sesuai dan pengobatan gejala yang terkait dengan penyakit ini. Namun, antibiotik harus digunakan dengan hati-hati karena dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Penggunaan antibiotik yang kurang tepat bisa menyebabkan beberapa bakteri Shigella mengalami resistensi terhadap antibiotik, membuat pengobatan menjadi lebih sulit.

Jadi, Dalam situasi konflik seperti di Jalur Gaza, Shigella bisa menyebar dengan cepat dan mengganggu kesehatan tentara dan warga sipil di wilayah tersebut. Untuk mencegah penyebaran, penting untuk memperhatikan sanitasi dan higienitas serta makanan dan minuman yang dikonsumsi harus selalu bersih dan steril. Jika Anda memiliki gejala yang mencurigakan, segera mencari perawatan medis untuk memastikan pengobatan yang tepat. Kondisi sanitasi dan higienitas tidak boleh diabaikan, terutama dalam situasi konflik, karena dapat menyebabkan penyebaran penyakit yang serius.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)